Super Bangkok Jelajah Jepara: Jenuh Skripsi? Ke Karimunjawa Aja

Super Bangkok Jelajah Jepara: Jenuh Skripsi? Ke Karimunjawa Aja



Bongkokjawa- Anda pasti punya hobi bukan sobat, nah jika anda suka atau gemar hobi yang satu ini, maka yangan lewatkan untuk membaca Super Bangkok Jelajah Jepara: Jenuh Skripsi? Ke Karimunjawa Aja. Dijamin anda akan mendapatkan pengalaman baru dari setiap apa yang anda baca. Atau anda kurang tertarik dengan hobi tersebut. Temukan alternatif lainya di portal ini. Ikuti dan jangan sampai ketinggalanya.

Artikel Hobi yang lain:


Super Bangkok Jelajah Jepara: Jenuh Skripsi? Ke Karimunjawa Aja

Mahasiswa tingkat akhir pasti jenuh ketika mengerjakan skripsi. Agar tidak jenuh dan segar kembali. Yuk, liburan ke Kepulauan Karimunjawa!


Jenuh Skripsi? Ke Karimunjawa Aja


Ceritanya dalam rangka memanfaatkan waktu selama mengerjakan skripsi, sekaligus refreshing, saya dan teman-teman kampus melakukan Trip ke Pulau Karimunjawa. Di sana merupakan salah satu pantai dan kepulauan paling indah di Pulau Jawa. Lagi pula ini juga kali pertama saya pergi ke Karimunjawa.

Karimunjawa termasuk dalam kawasan Taman Nasional Karimunjawa yang melindungi ekosistem bawah lautnya yang kaya akan terumbu karang dan biota laut. Karimunjawa juga memiliki pantai dengan pasir putih, air laut yang biru jernih, dan lingkungan yang masih alami.

Sepuluh orang berangkat dengan Bus PO Nusantara di Sukasari, Saya sendiri, Agus, Iman, Wenes, Cintya, Poter, Role dan pacarnya, Adit, dan Valen. Fasilitas Bus terdapat AC, toilet, TV, sandaran kaki, bantal, selimut, dan makan malam di Panurukan Jam 21.30.

Perjalanan Bogor-Jepara selama 13 jam, Bus berangkat jam 15.30, namun bus tidak langsung masuk tol karena pake acara jemput penumpang dulu di Kedung Halang, terus macet-macetan di Cibinong dan baru masuk tol di Cibubur. Di sepanjang jalan saya ngelawak dan bercanda bersama teman-teman, sempat terkena macet setelah keluar Tol Cikampek, Pantura, akhirnya supir bus lewat jalan tikus.

Saya memperhatikan cara membawa bus pak supir, gilak lihai sekali jalan-jalan kecil berliku dibawa kencang sama dia, dan tidak terasa ngebut. Padahal kalau kita lihat dengan seksama temponya cepat sekali, terbukti teman-teman saya tetap tertidur lelap dengan nyaman. Memang perjalanan malam seperti ini perlu dimanfaatkan untuk istirahat, mengingat esok beberapa hari ke depan aktivitasnya akan banyak menguras energi.

Matahari pagi sudah menampakkan dirinya. Saya terbangun di kawasan yang banyak jualan kayu ukiran di pinggir jalan. Sudah pasti ini di Jepara, kota yang terkenal akan hasil ukiran2 kayu jatinya. Sesampainya bus di Jepara, tepatnya Pom Bensin, kami harus menyambung lagi dengan naik angkot berwarna coklat ke Pelabuhan Kartini dengan biaya Rp 2.000.

Kami naik semua di angkot itu dan hasilnya penuh. Sebelumnya kami menyempatkan diri untuk cuci muka dan gosok gigi di toilet Pom Bensin biar tidak kucel. Jadwal Kapal Ferry menyeberang ke Karimunjawa yang kami mau ambil adalah jam 07.00 WIB.

Kami memilih Kapal Ferry KMP Muria karena paling irit, seharga Rp 28.500, maklum mahasiswa. Kapal ini dapat mengangkut orang, kendaraan, dan barang-barang logistik. Kondisi Kapal KMP Muria cukup baik, terdapat area duduk di ruang VIP dan ekonomi, serta deck di atas kapal.

Berhubung penuh banget kapalnya karena lagi musim liburan, kami memutuskan untuk duduk di deck atas kapal. Namun, jika kamu mau duduk di sana, perlu dipersiapkan payung atau penutup kepala karena pada siang hari akan panas sekali, serta perjalanannya cukup membuat matang kulit dan kepala. Total 6 jam perjalanan di tengah hari bolong.

Sekadar tips untuk traveler, kamu perlu mencari tahu jadwal keberangkatan Kapal KMP Muria Jepara-Karimunjawa agar waktu perjalanan efisien. Jangan lupa membeli bekal makanan & minuman sebelumnya. Bagi yang mabok seperti saya, harap membawa minyak angin dan minum antimo.

Trip kami menggunakan jasa tour paket Roemah Emak. Harga paket perorang untuk 4 hari 3 malam adalah sebesar Rp 400.000. Paket ini termasuk akomodasi 3 malam, makan 4x, tour keliling pulau 2 hari, dan alat snorkeking untuk 2 hari. Koordinator paket wisata ini namanya mas Alex. Sekitar jam 13.30 WIB, akhirnya kami tiba di Karimunjawa, dan langsung disambut dengan papan bertuliskan 'Selamat Datang di Karimunjawa'.

Berhubung masih jetlag setelah 6 jam perjalanan, apalagi saya yang masih goyang-goyang kepalanya, kami memutuskan untuk istirahat. Sorenya para cowok nongkrong di Warkop setempat. Malamnya setelah makan, kami semua berkeliling Pelabuhan melihat kapal bersandar dan rumah penduduk lokal. Sebaiknya memang mengikuti paket tur karena lebih murah dan mudah, kita akan mengunjungi semua tempat2 menarik di sana, termasuk transportasi perahu keliling kepulauan, alat snorkling, paket makan, dan penginapan.

Keesokan paginya, kami sudah siap dan berada di Dermaga Kapal untuk Trip Kepulauan Karimunjawa. Tidak lupa sebelumnya kami menggunakan Body Lotion SPF 30 agar kulit tidak terbakar teriknya matahari. Kami semua sibuk memilih dan memasang Life Vest yang telah dibagikan oleh local guide, dan saya mengabadikan momen bersama itu sebelum perjalanan dimulai, Cheeers!

Let’s go snorkling! Kapal kayu berangkat dan tak lupa kami berdoa sebelumnya. Mengarungi Laut Jawa, anginnya cukup kencang dan bisa membuat saya makin mabuk. Tarik napas dalam-dalam dan saya pun menyiasatinya dengan duduk di bawah agar tidak terlalu kena terpaan angin.

Kapal mendekati kawasan terumbu karang tengah laut, dekat Pulau Menjangan Kecil yang terletak di barat daya Pulau Karimunjawa dimana terdapat terumbu karang yang besar sekali sehingga kami dapat berdiri di atasnya dan seolah-olah berdiri di atas laut. Sebenarnya ini adalah pertama kalinya saya snorkling di laut, sehingga deg-degan juga rasanya.

Awalnya saya mencoba berenang tanpa FinS, tapi ternyata tidak bisa, saya pun naik ke kapal lagi dan pakai Fins. Teman-teman lainnya sudah masuk ke air. Wow, warna-warni terumbu karang, dan ikan2 kecil yang menari, saya lihat ikan badut/nemo dan bulu babi.

Mas guide sebelumnya sudah mengingatkan untuk tidak mendekat ke pinggir pantai karena banyak bulu babi, katanya kalo ketusuk ke anggota tubuh manusia nanti bekas tusukannya akan hancur di dalam tubuh dan beresiko kematian. Bulu babi bentuknya sama sekali tidak mirip babi, bentuknya justru seperti bola yang berduri dan berwarna hitam.

Masing-masing dari kita menyelam ke dasar laut secara bergantian biar bisa difoto under water. Tapi yang paling takut sih si Poter, takut mati di laut kayaknya dia. Setelah diskusi alot antara Poter dengan mas guide, terus disemangatin Role dan Cintya akhirnya dia menyelam juga dan malah jadi ketagihan.

Setelah selesai bersnorkling selama 1 jam, kami naik ke kapal dan melanjutkan perjalanan ke Pulau Galean. Tiba di sana kami langsung disambut oleh gradasi biru air lautnya yang jernih banget sampai dasar lautnya kelihatan pasir/ terumbu karang dan pasirnya putih lembut. Indah sekali pantainya masih alami dan belum banyak terjamah manusia.

Beberapa teman saya membeli kelapa yang langsung dikupas saat ingin diminum seharga Rp 7.000. Adit yang fotografer juga, sibuk motoin Role yang berpose bak model pantai, yang lain kecipak-kecipuk main air, saya fotoin candid saja.

Nah, begitulah hasil kenakalan dan kreativitas tanpa batas kami. Mas guide pun memanggil kami untuk makan siang (BBQ Lunch). Menu utamanya sudah pasti seafood, ikan bakar dan kawannya. Teman lahap sekali makannya, saya juga sih, tapi saya takut kalo banyak-banyak nanti mual, karena perjalanan keliling pulaunya masih panjang.

Tikar sudah digelar untuk makan dan sudah ada 12 nasi bungkus, 1 piring sambal ulekan, 12 air aqua gelas, telor dadar, tumis kacang panjang, dan kami langsung makan! Akhirnya ikan bakar dan kawannya pun datang dengan bahagia untuk dapat dimakan oleh kami, seperti Ikan Kerapu, Ikan Ekor Kuning, Ikan Bawal, dan Ikan Kembung. Suka banget sama sambalnya, pedas. Pokoknya Maknyus!

Perjalanan dilanjutkan ke Pulau Cemara Kecil yang kecil dan sepi, setelah itu dilanjutkan ke Tanjong Gelam untuk istirahat sore sebelum balik ke penginapan. Turun dari kapal, teman saya langsung menyerbu warung setempat yang terdapat banyak gorengan, seperti pisang goreng, tempe, dan bakwan, selain itu ada snacks dan mie instan, minumannya ada teh dan kopi panas. Harganya hanya Rp 1.000 saja.

Setelah puas mengisi perut, kami lanjutkan foto2 bareng di pinggir pantai. Menjelang sore hari intensitas cahaya matahari berkurang, sehingga pas banget untuk di captured. Sayang, kami harus balik ke penginapan sebelum golden time sunset mateng karena takut airnya pasang kata mas guide. Gagal deh mau foto sunset di Kepulauan Karimunjawa untuk Portofolio. Tapi akan selalu ada hari esok.

Hari kedua di Karimunjawa, jam 8 kami sudah siap di darmaga untuk naik kapal keliling pulau. Hari pertama Trip ke pulau di bagian barat, nah di hari kedua ini kami Trip ke pulau bagian timur. Perjalanan pertama diawali ke penangkaran hiu di Pulau Menjangan Besar.

Kami semua nyemplung untuk berenang bersama hiu, kecuali 1 orang, yaitu Poter karena sedang menstruasi. Katanya bisa2 nanti jadi seperti cerita film ‘Jaws’. Selain hiu, terdapat ikan lain yang bentuknya buntet, ukurannya lebih kecil dari hiu, dan tampangnya serem banget, namanya ikan Pogek.

Selesai snorkling, Mas guide pun memanggil kami semua untuk balik ke kapal dan berangkat snorkling lagi. Hari itu langitnya cerah sekali, sehingga menambah cantiknya Karimunjawa! Ternyata perjalanan memakan waktu cukup lama karena lokasinya di timur jauh, jadi perlu menyusuri sisi berlainan dari Homestay di bagian barat.

Setelah 40 menitan, sampailah kami di lautan dekat Pulau Tengah. Nah, karena pulaunya sudah lumayan ramai, mas guide sengaja memberhentikan kapal agak jauh dari pantai supaya kami bisa snorkling di tempat yang lebih sepi, good decision mas guide! Tapi kami semua disuruh berenang sampai dekat jembatan di pulau itu. Okay, lumayan!

Wow, terumbu karangnya indah sekali! Lebih indah dari yang kemarin dan jumlahnya banyak lagi. Si Poter asyik mencari ikan badut favoritnya sambil dibantu oleh mas guide, sedangkan saya berenang sendiri melihat indahnya terumbu karang sampai saya berenang agak jauh dari kelompok. Ketika kepala diangkat ke atas permukaan saya baru kaget, mana arusnya lumayan kencang.

Saat sedang asyik snorkling, kami langsung disuruh ke dermaga Pulau Tengah untuk istirahat dan makan siang. Menu makanannya seperti biasa ikan bakar sehingga butuh waktu untuk dibakar. Sambil nunggu si Poter gak sabar untuk nyebur lagi, mungkin karena dia tinggal di Bogor tidak ada pantai.

Panggilan makan siang pun datang, kami makan lesehan di atas tikar yang sudah disediakan oleh tour guide. Meski menunya sama seperti kemarin, tapi tetap maknyus! Setelah makan, kami foto bersama dan langsung naik kapal untuk melanjutkan perjalanan ke Pulau Kecil.

Selama snorkling di perairan dekat Pulau Kecil, ikan lebih banyak dari sebelumnya. Teman saya iseng kasih robekan roti yang disebar di permukaan laut. Alhasil, ikan pun berdatangan untuk memperebutkan makanan. Agus dan Poter mencoba berenang di dekat jembatan untuk mencari ikan yang unik, dan ternyata si Poter menemukan ikan yang katanya ada di dalam game Feeding Frenzy, ada yang berwarna biru kinclong, ungu kelam, dan hijau terang.

Selanjutnya, kami semua mencoba berenang sampai daratan, seperti apa daerah perbatasan antara pantai dengan laut. Hasilnya, beberapa puluh meter dari pantai dipenuhi terumbu karang, sedangkan pinggir pantai dasarnya pasir semua. Ternyata batas batasnya hanya beberapa meter dari tepi pantai. Akhirnya, setelah berenang ke tepian, kami tiba di pantai. Terus tiba-tiba Valent datang dan bilang kalau dia banyak liat Bulu Babi di tepi pantai! Untung pas tadi berenang saya gak liat, bisa gak pulang kalau begini ceritanya.

Pulau Kecil ini sepi dan tidak berpenghuni, orang jualan pun tidak ada, tapi kami tetap jalan2 sebentar dan menemukan 1 rumah kayu di pinggir pantai yang tidak dipakai. Rehat sebentar di balkon rumahnya dan foto bersama. Saya iseng untuk jalan sendirian mengelilingi pulau ini, lalu duduk diatas batang kayu yang sudah rebahan di bawah.

Sebenarnya masih ada 1 Trip lagi ke Pulau Gosong, berhubung lautnya lagi pasang akhirnya kami pulang lagi ke Pulau Karimunjawa. Perjalanan pulang rasanya lama sekali, angin sepoi-sepoi di atas kapal menemani kami.

Tips lagi, Kamu perlu menggunakan sunblock cream untuk tangan, kaki, badan, dan muka agar kulitnya tidak terbakar. Sunblock cream SPF (Sun Protection Factor) terdiri dari SPF 15 (blok 93% sinar UVB), SPF 30 (blok 97% sinar UVB), SPF 50 (blok 98% sinar UVB). Kesimpulannya, saran saya menggunakan SPF 30, selain dapat memberi perlindungan 97% dari sinar UVB harganya juga lebih terjangkau dan lebih banyak dijual di pasaran.

Tips terakhir, kamu perlu membawa kantung waterproofing, agar terhindar dari percikan air laut dan pasir yang dapat merusak kamera, serta dapat leluasa melakukan aktifitas di atas kapal dan snorkling. Jangan lupa membawa Tas kamera, Lensa sesuai kebutuhan, Tripod, Blower, dan Lap pembersih lensa.

(Mario Handrikovaro/Detik Traveler)

Dikutip dari: travel.detik.com

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Super Bangkok Jelajah Jepara: Jenuh Skripsi? Ke Karimunjawa Aja"

Posting Komentar